Myspace Marquee Text - http://www.marqueetextlive.com

Saturday, November 6, 2010

PM Kabinet KM ITB: Untuk Saudara Kami Korban Letusan Merapi

Bandung, itb.ac.id – Bencana letusan Gunung Merapi di tahun ini memang menyita perhatian masyarakat Indonesia. Banyak yang berbondong-bondong menjadi relawan ataupun hanya sekedar memberikan bantuan berupa dana untuk korban bencana ini. Termasuk mahasiswa ITB. “Setelah mendengar Gunung Merapi kembali meletus, kami langsung mengadakan sosialisasi kepada massa kampus melalui forsil PM Kabinet KM. Selain untuk sosialisasi, kami juga meminta massa kampus untuk membantu menyalurkan bantuan dana dari teman-teman dari setiap himpunan,” jelas Gilang Permata Khusuma, anggota divisi Pengabdian Masyarakat Kabinet Keluarga Mahasiswa (PM Kabinet KM) ITB.

Gunung yang merupakan gunung berapi termuda di bagian selatan pulau Jawa ini memang sudah menunjukkan tanda-tanda akan meletus sejak bulan September 2010. Setelah letusan pertama pada tanggal 26 Oktober 2010 yang menelan 45 korban jiwa, gunung ini kembali meletus pada tanggal 5 Oktober 2010 dini hari yang dikabarkan merupakan letusan terbesar sejak 140 tahun terakhir. PM Kabinet ITB yang merupakan tonggak dari pergerakan pengabdian masyarakat terpusat mahasiswa ITB kembali melakukan sebuah realisasi untuk membantu para korban bencana letusan Gunung Merapi ini.

Sapto Andika Candra, penanggung jawab tanggap bencana Merapi PM Kabinet KM ITB, mengungkapkan bahwa PM Kabinet KM ITB telah melakukan beberapa hal dalam mengumpulkan bantuan dana bagi korban bencana letusan gunung yang lokasinya meliputi Klaten, Magelang, Sleman, dan Boyolali ini. “Kami membuat posko tanggap bencana Merapi dan bekerja sama dengan semua Himpunan Mahasiswa Jurusan yang ada di ITB untuk mempermudah massa kampus dalam menyalurkan bantuannya. Kami juga bekerjasama dengan ITB United untuk menggalang dana melalui penjualan kaos. Sampai saat ini kurang lebih terdapat 100 kaos yang dijual untuk penggalangan dana bencana ini,” ujar mahasiswa Teknik Geofisika angkatan 2008 ini.

Sapto juga menambahkan bahwa pada tanggal 29-31 Oktober 2010 lalu tujuh orang mahasiswa perwakilan dari Ganesha Rescue, sebuah forum tanggap bencana yang merupakan anak dari PM Kabinet KM ITB, dan Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika (HIMA TG “TERRA”) ITB berangkat ke lokasi bencana untuk melakukan survei bagaimana keadaan di sana dan bantuan apa yang sangat dibutuhkan para korban. “Setelah kami berbincang-bincang dengan para dosen yang tergabung pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB, maka kembali diberangkatkan sebuah tim yang mengikutsertakan empat orang mahasiswa dan beberapa dosen untuk kembali ke lokasi bencana dan menyalurkan bantuan sejenis teknologi aplikatif yang dibuat oleh dosen-dosen ITB. Mereka juga kami mintai tolong untuk mencari link untuk menyalurkan bantuan berupa dana dan barang kebutuhan lain yang diperlukan agar bantuan sampai kepada korban dengan tepat,” lengkapnya. Tim yang berangkat pada Rabu, 3 November 2010 kemarin akan kembali ke Bandung pada hari Minggu, 7 November 2010.

Berita terbaru yang diperoleh tim Kantor Berita USDI ITB saat ini ialah Sabtu, 6 November 2010 sore rencananya akan diberangkatkan tim relawan hasil open recruitment ke massa kampus. Relawan akan berada di sana sampai hari Minggu, 7 November 2010. Kemungkinan juga akan dibuka kembali pendaftaran tim relawan untuk berangkat akhir minggu mendatang namun masih menunggu kepastian keadaan di lokasi. Hal ini tidak dapat dipastikan sekarang karena keadaan di lokasi cenderung fluktuatif.

Untuk ke depannya, PM Kabinet KM ITB akan menyalurkan bantuan kepada korban bencana letusan Gunung Merapi ini melalui link yang didapat oleh tim yang telah berangkat ke lokasi. Rendi Prayoga Akbar, pimpinan proyek Ganesha Rescue, menambahkan bahwa PM Kabinet ITB nantinya berencana untuk mengirimkan tim trauma healing setelah bencana ini usai. Mahasiswa Teknik Metalurgi angkatan 2009 ini berharap agar masyarakat ITB lebih aware terhadap bencana ini dan mau berpartisipasi aktif di dalam penyaluran bantuan bagi saudara kita yang menjadi korbannya.

Thursday, October 28, 2010

Alma Tegar Rahman Nasution: Senator Tidak Dapat Berdiri Sendiri


Bandung, je-suis-un-journaliste.blogger.com – “Senator memiliki tiga fungsi yakni representatif, aspiratif, dan pengawasan. Senator membutuhkan tim senator untuk menjalankan fungsinya,” jelas Alma Tegar Rahman Nasution, ketua kongres KM ITB periode ini, saat diwawancara di sekretariat IMA-G Rabu lalu.

Kongres merupakan lembaga superior di KM ITB. Anggota dari lembaga ini ialah senator-senator Himpunan Mahasiswa Jurusan di ITB. Lembaga ini berfungsi sebagai lembaga tertinggi yang mewakili semua aspirasi mahasiswa ITB dan sebagai pengawas kinerja kabinet KM ITB. Untuk koordinasi internal kongres, ditunjuklah seorang ketua kongres yang pada periode ini diamanahkan kepada senator IMA-G, Alma Tegar (Arsitektur 2006) .

Alma, begitulah ia akrab dipanggil, mulai terjun di dunia kemahasiswaan terpusat saat menjadi panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB). Alma juga sempat menjadi seorang wakil ketua IMA-G bidang eksternal. Saat menjabat sebagai wakil ketua himpunan, Alma mengaku banyak mendapatkan pengalaman dalam berinteraksi dengan elemen-elemen kampus lain di kemahasiswaan terpusat. Saat ini ia menjabat sebagai senator yang mewakili IMA-G di kongres hingga akhirnya terpilih sebagai ketua kongres KM ITB.

Senator yang Ideal

Seperti telah dikutip sebelumnya, senator memiliki tiga fungsi yakni representatif, aspiratif, dan pengawasan. Fungsi representatif ialah senator harus dapat merepresentasikan dirinya sebagai perwakilan dari lembaga (dalam hal ini Himpunan Mahasiswa Jurusan). Senator tidak boleh mengatasnamakan dirinya pribadi dalam setiap pengambilan keputusan di kongres. Fungsi aspiratif ialah senator harus dapat menyampaikan aspirasi massa dari lembaganya ke kongres/ Fungsi pengawasan ialah fungsi dimana senator mangamati setiap pergerakan dan kebijakan kabinet KM ITB secara terkoordinasi di kongres.

Ketiga fungsi senator di atas tidak akan dapat dijalankan dengan baik jika senator melakukannya secara individu. Senator membutuhkan sebuah tim senator untuk membantu melaksanakan fungsinya dengan baik. Tim ini nantinya akan membantu senator dalam menggalang aspirasi massa di lembaganya sehingga senator dapat benar-benar representatif dan aspiratif bagi lembaganya di kongres. “Tidak ada senator yang ideal jika ia hanya seorang diri,” tegas Alma. “Saya sendiri jika bekerja tanpa dibantu oleh tim senator terus terang hanya dapat melaksanakan fungsi pengawasan saja.”

Ketua Kongres KM ITB

Alma terpilih menjadi ketua kongres setelah adanya musyawarah internal kongres. “Pada awalnya ada tiga orang senator angkatan 2006 yang menjadi calon ketua kongres yakni saya, senator dari PATRA, dan senator dari MTI. Bukannya membeda-bedakan angkatan, namun ketua kongres memang hendaknya setingkat dengan Presiden KM ITB. Karena senator MTI akan berganti di tengah kepengurusan, maka hanya tersisa dua calon yakni saya dan senator dari PATRA. Akhirnya, saya yang diamanahkan menjadi ketua kongres periode ini,” jelas Alma panjang lebar.

Menjadi seorang ketua kongres bukanlah pekerjaan yang mudah, namun juga bukan pekerjaan yang sangat sulit. Memang ada beberapa tantangan yang dihadapi Alma saat menjabat. Sulitnya mengkoordinasikan waktu masing-masing senator lembaga untuk berkumpul di kongres menjadi kesulitan yang kerap dialami Alma. Tantangan lain ialah sulitnya mengambil keputusan saat semua senator menyerahkan keputusan kepada ketua kongres. “Ujung-ujungnya keputusan tetap ada di saya, yang tanda tangan juga saya. Agak berat jika semua senator di kongres ‘cuci tangan’ dari topik yang sedang dibahas dan saya harus memutuskan sendiri langkah terbaik bagi semua pihak yang harus diambil,” tutur Alma.

Walaupun banyak tantangannya, Alma merasa beruntung menjadi seorang ketua kongres. “Banyak sekali manfaat yang saya dapatkan. Jika tantangan yang ada lebih mengarah kepada proses, manfaat yang saya peroleh justru lebih ke arah efek samping dari proses tersebut,” ungkap Alma. Efek samping yang dimaksud Alma disini contohnya seperti lebih mengenal keadaan himpunan lain.

Kejaran Kongres Saat Ini

Sebagai ketua kongres, Alma mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki kejaran yang tinggi. Pemuda kelahiran 11 Januari 1989 ini tidak ingin membuat atau mengesahkan keputusan maupun kebijakan kongres yang baru terkait kemahasiswaan terpusat. Hal ini memang berbeda dari kongres kepengurusan sebelumnya. Alma hanya ingin mengefektifkan kinerja kongres dengan menjalankan semua kebijakan sistem yang ada, tanpa dibuat kebijakan baru. Alma juga menyampaikan bahwa pada akhir kepengurusan, akan diadakan evaluasi kebijakan-kebijakan tersebut untuk perbaikan ke depannya.

Friday, October 22, 2010

Pasar Seni ITB 2010: Sebuah Pesan di Balik Suka Cita

Bandung, itb.ac.id – Semarak meriah Pasar Seni ITB 2010 memang patut diacungi jempol. Propaganda yang besar dan menarik telah membuat rasa penasaran masyarakat, tidak hanya di Bandung tetapi juga di kota lain seperti Jakarta. Namun, Pasar Seni 2010 tidak diselenggarakan untuk sekedar menampilkan atraksi kebudayaan dan stand karya seni. Ada sebuah makna dibalik pelaksanaan acara yang mengambil tema “Pasar Seni yang Terlupakan” ini.

Berawal dari berdirinya Tim Grand Design pada bulan September 2008, Pasar Seni ITB 2010 mulai diinisiasi. Konsep yang akan disuguhkan pada acara ini dipersiapkan selama hampir satu tahun hingga akhirnya muncul konsep “Yang Terlupakan”. “Kami ingin agar pengunjung tersadar akan sesuatu yang ternyata sekarang ini sering dilupakan,” ujar Muhammad Zico Albaikuni, Wakil Ketua Pasar Seni ITB 2010.

Pesan Tersirat di Setiap Wahana

Semua wahana yang ada di Pasar Seni ITB 2010 banyak dipadati pengunjung. Tidak hanya menarik, makna akan setiap wahana yang merupakan reaksi dari rangkaian orasi budaya Pasar Seni ITB 2010 benar-benar terasa. Wahana Jamming salah satunya. Teknologi yang ada saat ini seperti telepon seluler maupun situs jejaring sosial di dunia maya membuat masyarakat sedikit melupakan budaya interaksi di Indonesia. Dengan menghilangkan sinyal semua operator telepon seluler, diharapkan pengunjung akan kembali banyak berinteraksi dan bertegur sapa secara langsung.

Kamar Vibrator merupakan reaksi dari orasi mengenai keadaan geografis kota Bandung dan kecenderungan akan terjadinya gempa. Masyarakat dirasa kurang peduli akan keadaan ini. “Waktu sempat terjadi gempa di Bandung, bahkan mahasiswa di sini hanya menanggapinya dengan santai tanpa melakukan tindakan penyelamatan apapun. Padahal waktu orasi dijelaskan, di Bandung sangat mungkin terjadi gempa yang dapat membuat kota ini menjadi seperti telur orak-arik,” jelas Zico. Wahana ini mengajak pengunjung untuk membuka wawasan bagaimana antisipasi jika terjadi gempa.

Wahana Neraka ternyata tidak seseram namanya. Wahana yang masuk ke dalam Zona Melupakan ini menampilkan mini concert dari beberapa pemusik yang benar-benar sangat apik jika ditampilkan secara indoor, bukan di lapangan terbuka. “Penamaan wahana ini sebagai Wahana Neraka secara singkat dapat dikatakan bertujuan untuk menarik banyak pengunjung. Namun, ada makna lain dibalik itu. Kami ingin agar pengunjung dan masyarakat pada umumnya agar tidak memberi cap negatif pada suatu hal hanya dari kulitnya saja,” terang Zico panjang lebar.

Bamboo Beat diharapkan dapat menjadi sarana yang baik untuk menonjolkan kebudayaan angklung Indonesia. Game dianggap sebagai media yang tepat karena sedang menjamur di kalangan masyarakat. Museum Masa Depan menjadi sarana penyampaian kritik akan keprihatinan terhadap keadaan museum Indonesia. Museum hanya digunakan untuk mempelajari sejarah dan tidak ada museum yang digunakan untuk mengabadikan teknologi masa kini. Air Doa, yang menjadi air official Pasar Seni ITB 2010, mewakili kultur masyarakat Indonesia. Air yang diambil dari berbagai mata air di pelosok Bandung ini telah didoakan oleh warga-warga sekitar agar peminumnya mendapatkan kebaikan.

Jalan Seni yang digelar di sepanjang Jalan Ganesha dipenuhi dengan berbagai karya seni yang menarik. Banyak seniman yang menyampaikan kritik akan permasalahan negeri ini melalui seni. Wahana Sawah juga diharapkan dapat mengingatkan pengunjung akan indahnya alam pedesaan dan suasana keakrabannya. Selain itu, wahana ini ada untuk memperkenalkan suatu teknik menanam padi yang berbeda dari yang selama ini dilakukan masyarakat Indonesia. Selain itu, penanaman padi dengan sarana kantong plastik ini juga berangkat dari keadaan Indonesia yang seharusnya surplus beras.

Memandang Karya Seni dari Sudut Berbeda

Replika kapal pinisi yang berdiri megah di tengah boulevard ITB bukan dibuat tanpa arti. Kapal tersebut juga bukan hanya sebuah dekorasi pemanis Pasar Seni. Kapal ini sengaja dibuat untuk mengingatkan masyarakat akan sejarah kapal ini. Kapal merupakan transportasi utama nenek moyang kita dan memiliki peran penting bagi persatuan bangsa ini. Akan terlihat bagaimana analogi kokohnya sebuah kapal pinisi saat melihat replika kapal ini seolah berlayar di tengah lautan manusia yang mengunjungi Pasar Seni ITB 2010.

Patung Tiga Mojang yang sempat menjadi kontroversi malah ditampilkan pada Pasar Seni tahun ini. Patung yang telah dibongkar ini sengaja diangkat pada Pasar Seni ini untuk selanjutnya diadakan diskusi mengenai pandangan masyarakat akan karya seni. “Kami ingin agar tidak semua karya seni dinilai negatif oleh masyarakat,” ungkap Zico.

Ketersampaian Pesan Menjadi Parameter Utama

Selain acara yang menarik, waktu pelaksanaan yang singkat membuat masyarakat penasaran untuk datang ke acara ini. Pengunjung yang datang diperkirakan sebanyak 20.00 orang merupakan sebuah pencapaian yang cukup membanggakan. Namun, kuantitas bukanlah parameter keberhasilan dari Pasar Seni ITB 2010. “Kami selaku panitia ingin membuat pengunjung yang datang menangkap pesan dari setiap suguhan Pasar Seni ini. Kami ingin melihat, apakah masyarakat akan berpikir lebih jauh tentang apa yang kami coba sampaikan. Analoginya, parameter keberhasilan Pasar Seni ini ialah saat mahasiswa teknik memahami seni, saat mahasiswa seni diajak dalam diskusi teknik, dan saat mahasiswa teknik dan seni dapat berkolaborasi membuat sesuatu yang berguna,” ungkap Zico sebelum mengakhiri wawancara.

Friday, October 8, 2010

DAP Comlabs, oleh Mahasiswa dan untuk Mahasiswa ITB

Seluk Beluk DAP Comlabs

Bandung, je-suis-un-journaliste.blogspot.com – Fasilitas internet merupakan sebuah kebutuhan bagi mahasiswa Institut Teknologi Bandung. Informasi akademik sampai bahan perkuliahan dapat diakses melalui internet. DAP Comlabs menjadi salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa ITB akan internet. Pengelolaan DAP yang dilakukan oleh mahasiswa ITB sendiri membuat DAP dapat berkembang dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa.

Divisi Akses Publik (DAP) Comlabs merupakan sebuah divisi yang berada di bawah Comlabs. DAP bertugas untuk menyediakan layanan teknologi informasi bagi seluruh mahasiswa ITB. Tidak hanya internet, DAP juga memfasilitasi layanan AI3/pengetikan dengan fasilitas 24 unit komputer Intel Core 2 Duo, scanning, laserjet printing, dan burning CD. Untuk akses internet, tersedia 36 unit komputer dengan jalawave untuk akses internet tanpa menggunakan akun AI3 (hanya dengan sistem billing seperti warnet pada umumnya).

Sejarah DAP

“Sejak komputer banyak digunakan oleh mahasiswa, berdiri banyak lab-lab komputer kecil yang memfasilitasi kebutuhan internet mahasiswa ITB. Karena kebutuhan yang semakin besar, akhirnya lab-lab tersebut ditiadakan dan berdirilah DAP Comlabs ini,” ungkap koordinator DAP Team 2010, Andi Saputra (Teknik Elektro angkatan 2007). Sejak berdiri, DAP Comlabs berlokasi di sebelah front office Comlabs USDI ITB, Gedung Tahap Persiapan Bersama lantai satu. Lokasi ini memang sangat strategis untuk dikunjungi oleh mahasiswa dari berbagai sudut di ITB.

DAP oleh Mahasiswa ITB

Meskipun DAP Comlabs ITB masih di dalam naungan Unit Sumber Daya Informasi (USDI) ITB, DAP Comlabs dikelola oleh mahasiswa. Struktur organisasi DAP mulai dari koordinator hingga anggota divisinya merupakan mahasiswa ITB dari berbagai jurusan. “Perekrutan DAP Team pada awalnya tergabung dalam recruitment terpusat asisten Comlabs. Setelah itu, ada seleksi internal untuk masing-masing divisi Comlabs seperti BITS, DKA, termasuk DAP,” terang Andi.

Dari sisi oorganisasi, DAP Comlabs tidak jauh berbeda dengan unit kegiatan mahasiswa yang lain. Ada ikatan kekeluargaan yang kuat pada setiap anggota DAP. Pengelolaan administrasi dan sumber daya juga dijalankan sepenuhnya oleh anggota. Mereka hanya wajib mengirimkan laporan ke Comlabs secara rutin.

DAP untuk Mahasiswa ITB

DAP Comlabs selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi pengunjungnya. Perawatan prasarana oleh divisi maintenance yang ada selalu dilakukan minimal seminggu sekali, biasanya setiap hari Sabtu, untuk tetap menjaga kepuasan pengunjung yang menggunakan fasilitasnya.

DAP membatasi pengunjung yang dapat menggunakan akses internet di sana. Akses internet dan pengetikan/AI2 hanya dapat diperoleh mahasiswa ITB yang membawa KTM saja. “No KTM, no access!!” itulah salah satu jargon DAP. “Harga akses internet di sini terhitung murah dibandingkan dengan akses internet di warnet lain. Hal ini karena listrik yang digunakan DAP disubsidi oleh ITB. Jadi, kalau bukan mahasiswa ITB ya tidak diperbolehkan untuk akses internet di sini,” jelas Andi.

DAP Comlabs memiliki sebuah website http://dap.comlabs.itb.ac.id yang di dalamnya terdapat layanan-layanan yang menarik, salah satunya ialah penyediaan software gratis. Hal ini dikarenakan DAP dikelola oleh mahasiswa, sehingga mereka mengerti akan kebutuhan software-software penting oleh mahasiswa. Berbeda dengan yang ada di forum-forum umum, software yang ada di website DAP merupakan freeware. Semua software yang ada disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa ITB. DAP juga memperbolehkan mahasiswa yang membutuhkan software yang belum ada di website DAP untuk request software yang mereka butuhkan. Selain software, DAP juga menampilkan beberapa movie tr ailer, tips dan trik di bidang IT, resensi website, dan berita terbaru seputar IT pada website untuk menarik pengunjung website.

DAP Comlabs tidak pernah berhenti untuk selalu berusaha memenuhi kebutuhan mahasiswa ITB. Ada suatu bagian Research and Development yang juga melakukan beberapa survey kecil untuk mengetahui kebutuhan mahasiswa akan teknologi informasi. Sedikit berkurangnya pengunjung DAP akibat banyak mahasiswa yang lebih memilih menggunakan laptop sendiri untuk melakukan akses internet tidak membuat DAP mengurangi kinerjanya. DAP berusaha untuk melihat kebutuhan lain. Baru-baru ini hadir satu fasilitas baru berupa color printing karena mahasiswa terkadang butuh cetak dokumen berwarna. Ke depannya, DAP Comlabs ITB ingin membuat hotspot DAP Comlabs di beberapa titik di ITB untuk mempermudah mahasiswa yang menggunakan laptop pribadi dapat tetap menggunakan fasilitas DAP. Semoga rencana yang masih dalam tahap wacana ini dapat terwujud sehingga DAP Comlabs tetap mendapat tempat di hati mahasiswa Institut Teknologi Bandung.

Resume Materi Pertemuan Kedua

- dalam tahap penulisan -

Pertemuan Kedua Peserta Magang Kantor Berita USDI ITB

- dalam tahap penulisan -

Friday, October 1, 2010

Pertemuan Perdana Magangers KB-USDI ITB 2010

Hari ini merupakan pertemuan perdana para peserta magang Kantor Berita USDI ITB. Setelah melewati proses seleksi yang cukup ketat, akhirnya terpilih dua belas orang peserta magang dari berbagai jurusan di ITB. Pertemuan perdana ini dihadiri oleh delapan orang peserta magang dan lima pengurus Kantor Berita USDI ITB.

Pertemuan yang dimulai pada pukul 08.15 ini terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama ialah penjelasan ulang mengenai Kantor Berita USDI ITB oleh Alit Dewanto (Teknik Perminyakan '07). Beliau menggarisbawahi beberapa hal penting yang harus diketahui oleh semua peserta magang seperti susunan organisasi Kantor Berita USDI ITB, bagaimana hubungan Kantor Berita USDI ITB dengan bagian lain dari ITB, serta beberapa pimpinan yang membawahi kantor berita USDI ITB ini. Para peserta magang juga dijelaskan tugas-tugas setiap bagian di Kantor Berita USDI ITB. Berikut ringkasan materinya :


Kantor Berita USDI ITB berada di bawah Wakil Rektor bidang Komunikasi, Informasi, dan Kemitraan ITB (Prof. Dr. Ir. Hasanuddin Z. Abidin, M.Sc.). Kepala USDI ITB ialah Basuki Suhardiman, S.Si. Kantor Berita USDI ITB merupakan salah satu workgroup di bawah naungan USDI ITB.

Susunan organisasi Kantor Berita USDI ITB ialah sebagai berikut :


Reporter Kantor Berita USDI ITB terdiri dari (salah satunya katanya mengundurkan diri) :

  • Fathir Ramadhan (TI '08)
  • Christanto (STF'09)
  • Vernida Mufidah (FT'09)
  • Hastri Royyani (MA'08)
  • Nofri Andis (MA'08)
  • Lamdamatra Arliyando (TM'08)

Tugas dan tanggung jawab :

· Pemimpin Redaksi

o bertanggung jawab atas publishing berita

o editing, translating

o koordinasi peliputan berita

o penunjang web

· Manajer Proyek

o website kantor berita

o publikasi kantor berita

o kerjasama UKM ITB

o magang kantor berita

o workshop/seminar jurnalistik

· Manajer Administrasi

o tugas-tugas sekretaris (surat-menyurat, notulensi)

o tugas-tugas bendahara (keuangan)

· Manajer Internal

o perawatan barang-barang

o SOP peminjaman dan pemakaian barang

o penyediaan sekre

o penyedia fasilitas

Sesi kedua ialah pengenalan dasar-dasar jurnalistik oleh Nofri Andis (MA’07) yang juga merupakan mahasiswa jurusan Jurnalistik pada salah satu universitas negeri di Bandung. Pada sesi ini dijelaskan pengertian dari jurnalistik itu sendiri. Selain itu, dijabarkan pula produk-produk jurnalistik dan contoh-contohnya, yang sesuai dengan kebutuhan Kantor Berita USDI ITB. Tidak lupa juga penjelasan tentang bagian-bagian dari berita serta tahapann dalam pembuatan berita. Berikut ringkasan materinya :

Jurnalistik berasal dari kata journ yang artinya catatan. Jurnalistik sendiri berarti kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita.

Produk dari jurnalistik ada dua :

· NEWS -> hanya melaporkan, jenisnya :

o berita langsung (flash news) -> cepat, lugas, pendek

o berita feature/khas -> berita kejadian dengan pandangan tertentu (untuk menimbulkan rasa pada pembaca)

o foto berita -> untuk menunjukkan kita benar-benar di lapangan, untuk menjelaskan bagian yang tidak tertuang dalam tulisan, agar pembaca tidak bosan

o soft news -> berita ringan

· VIEWS -> memasukkan pendapat pribadi, jenisnya :

o opini

o artikel

o editorial

Pada dasarnya, NEWS juga menyertakan opini, dengan cara :

· opini di balik fakta

· opini di balik pendapat orang

PENTING! 5W+1H dalam menyusun berita -> Who, What, Where, When, Why, How

Faktor yang menjadi nilai dari suatu berita :

· penting -> bagi institusi atau pribadi

· kedekatan -> psikologis, geografis

· orang ternama

· konflik -> dengan tetap menjaga citra

· tragedi

· inovasi

Bagian-bagian berita :

· Judul Berita -> untuk mengiklankan berita

o padat, singkat, jelas, mencerminkan isi, usahakan satu baris, boleh ada subjudul

· Lead/Teras Berita -> untuk mengemukakan bagian terpenting dan paling menarik, serta semua unsur dari berita tersebut

o usahakan maksimal tiga baris atau dua kalimat saja, diawali dengan baris tanggal

· Badan Berita -> untuk melengkapi teras berita (dalam hal 5W+1H)

o uraian lebih rinci, ada alur tiap paragraf, aturan piramida terbalik (dari yang terpenting di atas, sampai yang kurang penting di bawah)

· Kaki Berita -> untuk penutup

o simpulan (bukan opini pribadi), membuat pembaca ingin memberikan umpan balik

FLASH NEWS

· berita laporan cepat, 400-600 kata

· ada baris tanggal, formatnya : [tempat],[peliput], contoh :

o BANDUNG, itb.ac.id

o OSAKA, arc.itb.ac.id -> source dari web arc

· berita langsung, lugas, sederhana, singkat

Pertemuan perdana ini berakhir pada pukul 10.00 WIB. Sebenarnya masih ada materi mengenai dasar jurnalistik yang belum disampaikan. Namun, karena keterbatasan waktu akhirnya materi akan dilanjurkan pada pertemuan selanjutnya tanggal 2 Oktoober 2010. Sebelum diakhiri, para peserta magang mendapatkan tugas pribadi, yakni :

· Membuat blog pribadi, dengan spesifikasi :

o membuat di web penyedia blog seperti blogger, wordpress, dan sebagainya (bukan tumblr dan semacamnya)

o ada identitas jelas

o boleh melanjutkan blog yang sudah ada sebelumnya (tidak harus membuat baru

· Membuat resume pertemuan hari ini, dengan spesifikasi :

o jenis font, ukuran font, dan ukuran kertas bebas

o 500-800 kata

o diposting ke blog juga

Tugas dikirimkan (berupa link blog dan file resume ke : fathir@pusat.itb.ac.id dengan cc : kiwik@pusat.itb.ac.id dengan subjek : namapanggilan_tugas1.